Selasa, 27 Julai 2010

Nak Jd Cam Die



hari Ahad lepas, sempat kami berkumpul beriadah. Memang melepas gian ana nak maen basketball, maklumlah da lama tak turun main. Tak tahula masa tu spent kat mana. Sebenarnya kami semua main kapten ball (sopan skek..he3), sampai hari ini sakit kaki. Muslimah kena kuat

Ces't la vie
(credit to Sailor moon)

So Nusaibah ini ada kaitan dengan muslimah kena kuat. Btol x? Jum sedikit sebanyak kte go through

Nusaibah binti Kaab dikenal dengan
* julukan Ummu Umara.
*anak Kaab bin Amr dan Rabbab binti
Abdullah bin Habib.
*Ia memiliki dua orang saudara yaitu Abdullah dan Abu Laila Abdurrahman
*zauj - Zaid bin Asim
*anak - Abdullah and Habib


Pada suatu hari, Zaid pulang dengan gembira. Zaid bercerita, bahwa ia baru saja mendengar dari Mush'ab bin Umair, seorang penduduk mekkah utusan Muhammad bin Abdullah tentang bangkitnya seorang Rasul di kalangan kaum quraiys. Ia bercerita tentang Muhammad saw, sang Rasul yang tetap tegar berda'wah walaupun dimusuhi kaumnya. Muhammad juga tidak tergiur dengan harta dan kedudukan yang ditawarkan kepadanya. Cerita itu sangat menyentuh hati Zaid.

Kemudian Zaid berkata,"Demi Allah, saya tidak hanya heran mendengar cerita itu, tetapi saya beriman dan bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah. Andaikata kedua telingamu mendengarkan cerita Mush'ab tentang Muhammad dan da'wahnya, niscaya engkau tidak akan mengingkarinya."



Mendengar perkataan suaminya, hati Nusaibah tergerak. Kemudian dengan penuh keharuan ia berkata : Saya beriman kepada Allah sebagai ilah dan Muhammad sebagai nabi." Kemudian keduanya berjanji untuk melakukan bai'at pada musim haji yang akan tiba beberapa saat kemudian.

Saat musim haji tiba, rombongan dari Madinah datang ke Mekkah. Mereka kemudian dipertemukan oleh Mush'ab dengan Rasulullah dan melakukan bai'at. Nusaibah dan suaminya termasuk orang yang ikut berbai'at kepada Nabi dalam keheningan malam di Aqabah.


Setelah peristiwa itu, Nusaibah dan suaminya beserta rombongan dari Madinah kembali pulang. Beberapa saat kemudian, Rasulullah berhijrah ke Madinah dan menjadikan Madinah sebagai pusat da'wah dan pemerintahan.

Nusaibah, suami dan kedua putranya adalah orang-orang yang senantiasa istiqomah dengan keimanan mereka dan membantu da'wah Rasulullah. Saat Perang Badar, Abdullah putranya ikut berjuang dengan gagah berani menegakkan panji-panji Islam sampai umat Islam mendapat kemenangan. Tak lama setelah kembalinya pasukan dari Perang badar, Zaid meninggal dunia.

Nusaibah kemudian dilamar oleh Ghaziyah bin Amr. Dari pernikahannya dengan Ghaziyah, Nusaibah mempunyai dua orang anak yaitu Tamim dan Khawlah. Kesibukan Nusaibah mengurus rumah tangga, suami dan anak-anaknya tidak membuatnya mengurangi perannya dalam da'wah dan perjuangan umat Islam.

(Hopefully, kawan-kawan kita pun macam die ekh..demi ISLAM tercinta)


Nusaibah bersama suami dan putra-putranya ikut dalamPerang Uhud, Peristiwa Hudaybiah, Perang Khaibar, Perang Hunain dan Perang Yamamah. Dalam berbagai pertempuran itu, Nusaibah tidak hanya membantu mengurus logistik dan merawat orang-orang yang terluka. Lebih dari itu, ia juga terjun ke medan perang dan mengangkat senjata untuk melindungi Rasulullah saw. Pada perang Uhud, Nusaibah menderita dua belas luka pada tubuhnya dengan luka paling parah di bagian lehernya. (Banyaknya...hu2) Bahkan pada Perang Yamamah, selain
mendapat sebelas luka, tangannya juga terpenggal oleh musuh.



Setelah Rasulullah saw meninggal dunia, sebagian kaum muslimin kembali murtad dan enggan berzakat. Abu Bakar ash shiddiq yang menjadi khalifah pada waktu itu segera membentuk pasukan untuk memerangi mereka. Abu Bakar mengirim surat kepada Musailamah dan menunjuk. Habib sebagai utusannya. Musailamah memerintahkan Habib untuk menyatakan bahwa ia adalah utusan Allah, namun Habib menolaknya dengan alasan bahwa ia tuli. Musailamah yang merasa marah akhirnya menyiksa Habib dengan memotong anggota tubuhnya satu persatu sampai syahid.

Meninggalnya Habib meninggalkan luka yang dalam di hati Nusaibah. Pada Perang Yamamah, Nusaibah dan putranya Abdullah ikut memerangi Musailamah sampai ia tewas di tangan mereka berdua. Beberapa tahun setelah peristiwa Perang Yamamah , Nusaibah meninggal dunia. Sedangkan Abdullah anaknya syahid bertahun-tahun kemudian saat mempertahankan
Kota Madinah.